Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004: Lompatan Awal Menuju Pendidikan Modern
Dalam linimasa panjang sejarah pendidikan di Indonesia, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang resmi diterapkan pada tahun 2004, merupakan sebuah lompatan penting. KBK menandai pergeseran paradigma dari pendidikan yang berfokus pada penguasaan materi menjadi pendekatan yang menekankan pada penguasaan keterampilan dan kemampuan aplikatif siswa. Di tahun 2025 ini, saat kita melihat kembali, dapat disimpulkan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah fondasi awal menuju sistem pendidikan yang lebih modern dan relevan.
Sebelumnya, kurikulum di Indonesia cenderung berorientasi pada konten, di mana siswa diharapkan menghafal sejumlah besar informasi. Namun, dengan hadirnya Kurikulum Berbasis Kompetensi, fokus berubah ke arah apa yang dapat dilakukan siswa setelah proses pembelajaran. KBK menitikberatkan pada pengembangan kemampuan (kompetensi) yang harus dimiliki siswa di setiap jenjang pendidikan, baik itu kompetensi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Ini mendorong guru untuk merancang pembelajaran yang lebih aktif dan berorientasi pada praktik. Sebuah laporan evaluasi dari Pusat Data dan Statistik Pendidikan Nasional pada tanggal 10 April 2025 menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam keterampilan pemecahan masalah siswa yang mengikuti KBK.
Salah satu ciri khas dari Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah penggunaan standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai acuan utama dalam pengembangan silabus dan penilaian. Guru memiliki kebebasan lebih dalam memilih metode pengajaran asalkan tujuan kompetensi tercapai. Ini berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang lebih terpusat dan instruksional. KBK juga menekankan pada penilaian otentik yang tidak hanya mengukur pengetahuan, tetapi juga keterampilan dan sikap.
Meskipun KBK kemudian disempurnakan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 dan terus berevolusi hingga Kurikulum Merdeka saat ini, esensi dari Kurikulum Berbasis Kompetensi tetap menjadi landasan. Konsep kompetensi, yang menjadi inti KBK, terus relevan dan diadaptasi dalam kurikulum-kurikulum berikutnya. Pada sebuah seminar retrospeksi pendidikan yang diadakan di Universitas Indonesia pada hari Rabu, 22 Mei 2025, para pakar pendidikan mengakui bahwa KBK adalah langkah progresif yang membuka jalan bagi pengembangan kurikulum yang lebih fleksibel dan berpusat pada siswa. KBK adalah bukti bahwa pendidikan Indonesia telah berupaya keras untuk beradaptasi dengan kebutuhan zaman, mempersiapkan generasi yang tidak hanya berpengetahuan luas, tetapi juga memiliki keterampilan yang mumpuni untuk menghadapi tantangan masa depan.