Pembaharuan Sistem: Kemendikbud Ajak Fasilitator Keahlian Luncurkan Bimbingan Jarak Jauh

Pembaharuan Sistem: Kemendikbud Ajak Fasilitator Keahlian Luncurkan Bimbingan Jarak Jauh

Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan pengembangan keahlian. Menyadari potensi besar teknologi untuk memperluas akses dan meningkatkan kualitas, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) gencar melakukan pembaharuan sistem dengan mengajak para fasilitator keahlian untuk meluncurkan program bimbingan jarak jauh. Inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa peningkatan kompetensi dapat diakses oleh masyarakat luas, di mana pun mereka berada.

Langkah pembaharuan sistem ini di latar belakangi oleh kebutuhan akan fleksibilitas dan jangkauan yang lebih luas dalam pelatihan keahlian. Melalui bimbingan jarak jauh, individu yang sebelumnya terhalang oleh batasan geografis, waktu, atau biaya perjalanan kini memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan bimbingan dan pelatihan dari para ahli. Ini adalah upaya nyata Kemendikbudristek untuk mendemokratisasi akses terhadap pendidikan dan pengembangan profesional.

Para fasilitator keahlian, yang mencakup instruktur dari balai pelatihan, lembaga kursus, hingga praktisi industri, didorong untuk mengadaptasi metode pengajaran mereka ke format daring. Kemendikbudristek menyediakan dukungan dalam bentuk pelatihan penggunaan platform digital, pengembangan modul interaktif, serta panduan kurikulum yang relevan. Fokusnya adalah menciptakan pengalaman belajar jarak jauh yang tidak kalah efektif dibandingkan bimbingan tatap muka.

Program bimbingan jarak jauh ini mencakup berbagai spektrum keahlian, mulai dari keterampilan teknis digital seperti pemrograman dan desain, keahlian vokasi seperti tata boga dan tata busana, hingga soft skills yang krusial di dunia kerja modern seperti kepemimpinan dan komunikasi. Dengan demikian, pembaharuan sistem ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing angkatan kerja Indonesia dan memenuhi kebutuhan talenta di berbagai sektor.

Sebagai informasi, pada tanggal 20 Mei 2025, dalam acara kick-off program “Fasilitator Digital Beraksi” di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi dan Profesi, Prof. Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P., menyampaikan bahwa Kemendikbudristek menargetkan partisipasi 5.000 fasilitator keahlian untuk meluncurkan setidaknya 10.000 sesi bimbingan jarak jauh pada akhir tahun 2026. Beliau menambahkan, “Ini adalah pembaharuan sistem yang fundamental, yang akan memungkinkan kita menjangkau lebih banyak individu dan menciptakan ekosistem pembelajaran seumur hidup yang adaptif.” Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memanfaatkan teknologi untuk pemerataan kualitas pendidikan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di seluruh Indonesia.

Comments are closed.